![]() |
ilustrasi foto apa itu sop |
Memiliki sebuah bengkel mungkin biasa, namun dapat mengembangkan usaha bengkel yang besar, professional serta memiliki banyak cabang, tentu luar biasa. Sayangnya, tidak semua pelaku usaha bengkel motor dapat mencapai tingkat ini. Kebanyakan pemilik bengkel hanya terpaku pada usaha perorangan dan tidak tahu bagaimana cara mengembangkannya sehingga tidak heran jika jenis usaha ini sulit untuk maju.
Di daerah perkotaan, dapat kita jumpai bengkel besar yang memiliki banyak karyawan. Umumnya, dalam segi pelayanan, kualitas dan kenyamanan sangat berbeda dengan bengkel biasa seperti yang biasa kita temukan di pinggir jalan atau di desa. Jenis bengkel besar yang sudah sukses, sudah pasti menerapkan manajemen yang baik, memahami apa itu SOP kerja, laporan, kualitas layanan dan sebagainya. Namun, dari sekian faktor keberhasilan usaha bengkel, diantaranya yang menarik untuk dibahas adalah bagaimana membuat manajemen perbengkelan yang modern dan professional. Sebenarnya untuk bisa membuat manajemen yang baik, diperlukan pemahaman terhadap beberapa hal penting seperti berikut ini:
Memahami Apa Itu SOP Untuk Bengkel Motor
1. Struktur Organisasi
Struktur kerja pada usaha bengkel tidak dapat dianggap remeh karena hal ini dapat menunjukkan tugas dan wewenang masing-masing orang yang berada dalam lingkup kerja usaha bengkel. Struktur organisasi memang sudah seharusnya ada pada setiap kelompok kerja. Buatlah struktur organisasi yang jelas, mulai dari pemilik usaha, kepala unit kerja, karyawan mekanik, partman hingga karyawan pendukung lainnya. Akan lebih baik jika struktur organisasi ini dicetak dan dipajang sebagai bahan informasi, baik bagi setiap pekerja dan orang yang datang ke bengkel.
2. Terapkan Efesiensi Kerja Dengan SOP
Untuk menghindari masalah, penurunan kualitas, kecurangan dalam bekerja, perlu adanya sebuah regulasi yang tegas, tujuannya agar setiap karyawan dapat bekerja dengan baik, sesuai posisi dan mekanisme kerja. Itulah mengapa perlu dibuat Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas. Tidak hanya agar karyawan dapat bekerja dengan efesien, tetapi juga untuk menjaga kualitas dan mutu layanan.
3. Pembagian Tugas Sesuai Posisi
Masing-masing karyawan yang bekerja di bengkel besar, biasanya terbagi dalam beberapa unit kerja, seperti bagian resepsionis/penerima tamu, mekanik, ketua bengkel, partman dan lainnya. Pada setiap posisi ini tentu memiliki tugas yang berbeda. Hendaknya setiap karyawan sudah dapat mengetahui apa saja tugasnya, dengan begitu tidak ada lagi karyawan yang merasa bingung terhadap apa yang harus dilakukan.
Saat sudah memahami ketiga poin di atas, tentunya akan lebih mudah dalam membuat manajemen perbengkelan yang modern. Selain itu, perlu diketahui jika dalam sebuah usaha bengkel besar, terdapat banyak apa saja SOP yang dibuat, mulai dari SOP perbaikan SDM karyawan, apa itu SOP kinerja kerja, SOP pembagian gaji, SOP pelayanan hingga SOP laporan mengenai berbagai hal penting seperti stok barang. Sekilas, dari ulasan di atas, memang tidak mudah menjalankan usaha bengkel hingga bisa sukses dan besar. Namun, dengan tekad yang kuat, kemauan serta usaha yang maksimal, bukan tidak mungkin bisa mencapai hasil yang bagus.
Jika di daerah tempat anda tinggal dirasa memiliki peluang yang baik untuk usaha bengkel dan anda memiliki minat terhadap usaha ini, tidak ada salahnya untuk mencoba. Jika masih belum cukup percaya diri, bisa bekerja sama dengan orang lain seperti keluarga, kolega atau teman yang memiliki tujuan serta minat yang sama terhadap usaha bengkel. Namun pastikan sebelum memilih mitra bisnis, orang yang anda pilih dapat dipercaya, bertanggung jawab serta amanah.
Komentar
Posting Komentar